Sabtu, 29 Desember 2007

benarkah bahwa hidup berpasang- pasangan?

Malam terus saja berpelukan dengan gelap, rintik – rintik hujan pun terus saja bermesraan dengan dinginnya yang menusuk, seperti sepasang kekasih yang tidak pernah ingin dipisahkan.

Heeehh.. hidup memang berpasang -pasangan dan berpasangan berarti berduaan! takdir pun menyetujuinya dan datang padaku membawa bukti – bukti ketika logika sempitku tidak mempercayai bahwa berpasangan adalah hidup dan hidup adalah berpasangan.

Apa yang membuatmu tidak yakin bahwa hidup adalah pasangan rudz? Ujar sang takdir kepadaku! Lihatlah langit dan bumi, tataplah siang dan malam, bintang dan bulan, hujan dan kemarau, gelap dan terang dan ratusan bukti yang yang lainya adalah bukti bahwa hidup memang berpasangan, ujar sang takdir lantang padaku.

Takdir memang mahluk yang sangat otoriter, dia adalah simbol kekuasaan yang tidak pernah mau dikalahkan. Apa yang disampaikanya harus dipatuhi dan tidak boleh dinafikan oleh siapapun, bahkan melontarkan pertanyaan kepada sang takdir adalah perbuatan yang bisa mengundang banyak resiko, bisa – bisa di vonis mati oleh segerombolan pasukanya yang loyal dan fanatik, minimalnya siap – siap aja di vonis sesat oleh gerombolan yang mengklaim laskar takdir!

Namun persoalanya adalah ada sekelumit pertanyaan dalam benak yang sampai saat ini terus saja menjadi hantu, benarkah hidup itu adalah berpasangan? Dan benarkah penguatan yang ditunjukan oleh otoritarianisme takdir yang sangat angkuh itu adalah kebenaran? kalau langit dianggap sebagai pasangannya bumi, lantas siapa pasanganya sungai? kalau hujan dikatakan sebagai pasanganya kemarau, lantas siapakah yang jadi pasanganya musim salju dan musim pancaroba? Kalau bintang dikatakan sebagai pasangannya bulan, lantas siapa yang jadi pasanganya matahari? Siapa yang jadi pasanganya pluto, uranus dan merkurius?

Dan kalau mahluk yang bernama manusia juga ditakdirkan untuk berpasang – pasangan, kenapa juga harus ada yang mati sebelum punya pasangan? Terus kenapa juga sampai saat ini aku belum punya pasangan? He..( bukan promosi lho), belum lagi memikirkan kaum lelaki yang gemar banget gonta- ganti istri, om – om yang terus saja memburu para ABG, tante – tante yang juga terus memburu lelaki muda, poligami, poliandri, play boy, play girl, yang semakin menguatkan pertanyaan siapa pasangan mereka yang sesungguhnya? Siapa pasangan seorang om yang bandel, istri sahnya, istri simpanannya atau pelacur – pelacur yang tiap malam mereka tiduri? Siapa pasangan seorang tante nakal, suami sahnya atau lelaki – lelaki muda yang tiap minggu mereka bayar untuk melampiaskan nafsunya? Siapa pasangan seorang pacar bermental play boy atau play girl, pacar pertamanya, pacar kedua, ketiga, keempat atau pacar kesepuluhnya? wah jadi semakin jelimet aja untuk menerima argumen bahwa hidup itu berpasangan, belum lagi pertanyaan siapa pasangan kaum – kaum yang jomblo selama hidupnya.

Tapi jangan berkecil hati buat siapapun yang tak kunjung mendapatkan pasangan, semuanya pasti dapat pasangan cuma persoalan waktu aja kok, kalau ada yang tidak dapat pasangan dimasa mudanya pasti nanti dapat pasangan dimasa tuanya, kalau selama hidup tidak mendapat pasangan, pasti nanti di surga tuhan sudah menyiapkan pasangan terbaik buatnya, nah gimana kalau nanti matinya ternyata gak masuk surga? Jangan hawatir dineraka juga banyak pasangan yang sudah disiapkan untuk bermesraan dengan kita, tinggal pilih aja mau bermesraan dengan kobaran api abadi yang terus membara atau dengan sungai yang hamparan airnya dari nanah dan timah panas yang siap menghangatkan kulit manusia sampai melepuh! ha.. ha..ha.

Tidak ada komentar: