Senin, 21 Juli 2008

ncha..

cha..memang tidaklah pantas ketika seseorang mengukur sebuah cinta dengan ukuran materi apalagi dengan ukuran pamrih. sebab hakikat dari cinta adalah ketulusan, cinta tidak bisa diukur dengan apapun kecuali dengan ketulusan dan keluhuran batin,karena cinta berada pada domain yang sifatnya ruhani bukan ragawi.
bisa saja seorang ilmuwan menciptakan alat untuk mengukur dalamnya samudera,mengukur luasnya bumi,mengukur jarak matahari dan bumi, namun tidak akan ada satu mahlukpun di muka bumi ini yang mampu mengukur kekuatan cinta.
cinta adalah memberi bukan menerima...
cinta adalah memperhatikan bukan ingin diperhatikan...
cinta adalah mengingatkan bukan mengekang...
itulah ajaran para dewa..
cinta adalah sebuah replik indah yang setiap orang ingin menikmati keindahanya namun kadang keliru menerjemahkanya.
cha..aku bukan ingin mengajari kamu makna cinta seperti yang dikisahkan para dewa dan aku juga bukan ingin mengajak kamu agar kita menjalani cinta seperti dalam kisah para dewa, karena kita tidak akan mampu seperti itu...
karena aku bukan dewa..
karena kau bukan dewi..
karena kita bukan sepasang dewa-dewi yang sedang menjalani kisah cinta..
kita hanyalah manusia...
kita adalah seonggok raga yang dalam jiwa kita terdapat perasaan ingin memberi tapi juga ada perasaan ingin menerima.
dalam batin kita ada sifat ingin memperhatikan tapi juga memiliki sifat ingin diperhatikan.
dalam hati kecil kita masih ada noktah-noktah pamrih...jangankan kepada sesama manusia, kepada tuhan yang telah menciptakanyapun manusia bersifat pamrih,bukankah setiap kali manusia beribadah karena mengharap balasan pahala dari tuhan? bukankah itu pamrih?
cha..aku hanya ingin kita menjalani cinta selayaknya manusia, dimana ada keseimbangan didalamnya, ada keadilan didalamnya, ada ketulusan jiwa yang berbicara, ada kelembutan hati yang berbisik, ada sebuah kesadaran bahwa kita adalah mahluk yang sedang belajar untuk saling memahami, saling mengisi, saling memberi dan menerima.
tidak perlu seperti aisyah dan maria, dua perempuan yang telah menemukan makna ketulusan cinta. gak harus menjadi seperti sinta yang sampai mati mempertahankan kesetiaannya.
gak usah menjadi siapapun.. aku hanya berharap kamu menjadi diri kamu sendiri, menjadi sosok yang mau belajar dari kesalahan, sosok yang bijak dalam bertindak dan berfikir.
cha, yang paling mudah dalam hidup ini adalah menilai orang lain, saking sibuknya menilai orang lain, kadang kita lalai untuk menilai diri sendiri, oleh sebab itu mari luangkan waktu sejenak untuk menilai diri sendiri.
cha..apa yang aku tulis ini bukan bermaksud untuk menggurui apalagi untukmengukur seberapa besar dan seberapa kuat cintamu dan cinta kita, karena aku tidak akan mampu mengukurnya dengan sebuah ukuran yang aku ciptakan sendiri, kitalah yang harus menciptakan ukuran itu, mari kita jujur bertanya kepada hati kecil kita yang paling dalam..sudah adilkah kita kepada kekasih kita? ini adalah sebuah pertanyaan penting! bukankah kebahagiaan seorang kekasih adalah ketika dia mampu membahagiakan kekasihnya...?

1 komentar:

teh_nishrien mengatakan...

teh bangga bisa kenal ma aa!!!!! maksih buat nasehatnya! maksih buat sayangnya! berawal dari cerita, telpon, sms dan curhat bisa membuat teh kenal diri kamu bahwa kamu orang baik dan pntas mendapatkan kebahagiaan!!!! mksah karna kamu yang buat aku untuk bangkit melawan perasaan dengan berfikir logika dan tidak diam untuk tertindas dalam kesenggsaraan yang aku buat sendiri karna aku cuman bisa diam, menangis,,,,,!!! tp, semenjak aku kenal kamu aku tau arti hidup sebenarnya thanks for all