Senin, 12 Januari 2009

dear palestina

Aku tidak mengenalmu lewat sebuah pertemuan yang romantis,sebagaimana sepasang muda-mudi berkenalan disebuah ruangan yang ditaburi wewangian,warna-warni bunga,cahaya lampu yang temaram dan alunan irama ritmis,kemudian menjadi akrab.
Aku mengenalmu hanya dari sebuah tarikh,dari lembar-lembar mushaf alqur'an yang sudah kumal,dari bibir-bibir ikhlas para ustadz yang bercerita dengan cinta kepada para muridnya setiap ba'da magrib selepas aku belajar iqro.
Aku mengenalmu karena dihalamanmu ada MASJIDIL AQSO,sebuah rumah tuhan yang sangat disucikan oleh seluruh umat islam,dimana manusia paling utama dalam islam MUHAMMAD SAW pernah menginjakan kaki sucinya disana sebelum berangkat MI'RAZ menghadap RabbNya bersama ribuan malaikat yang mengantar,sebuah perjalanan spiritual yang paling spektakuler yang dilakukan oleh nabi yang ma'sum, yang tidak tertandingi sampai detik ini.
Aku mengenalmu sebagai sahabat yang penuh dengan kharisma,dimana setiap orang ingin mengunjungimu,hayalku menggambarkanmu sebagai sebuah tempat yang agung,suci,indah,damai karena kau dijaga oleh ribuan malaikat.
Ya..aku mengenalmu hanya dari sebuah romantisme sejarah,aku mengagumi,aku merindukanmu,aku bangga,meski kita tidak pernah akrab.
Dan.. kini kau datang mengunjungiku,setelah sekian lama kau tergulung dalam lipatan waktu,kau begitu dekat dan kita menjadi sangat akrab,kau bukan lagi seorang sahabat yang tidak bisa aku lihat,kau begitu nampak,bahkan aku bisa memelukmu setiap waktu.
Namun kenapa kau datang dengan begitu lusuh? dimana pesona keindahan itu? hanya gurat dendam dan kesedihan diraut wajahmu,hanya berjuta cerita pilu yang kau bisikan padaku,hanya warna kelabu menyelimuti nasibmu.
Kau benar-benar telah tercabik-cabik sahabatku,pakaianmu kini adalah lapar,selimutmu adalah takut,maskaramu adalah air mata,harapanmu adalah kesia-siaan.
Tanah suburmu telah menjadi ladang pembantaian,puisimu adalah jerit histeris bayi yang terpanggang,syairmu adalah tangis pilu seorang ibu,syahdu iramamu adalah dentuman bom keangkuhan.
Kau telah menjadi lukisan keangkuhan, dimana kanvas suci alquds dihiasi oleh kecongkakan dan keganasan iblis berbentuk serdadu.
Kau telah menjadi drama kekejian,dimana para jenderal laknat menari dan berpesta pora diatas tumpukan mayat,dimana ketololan diagungkan atas nama perang.
Kau benar-benar telah terkoyak sahabatku,dan aku marah..
Aku marah karena kesucianmu dikotori tangan-tangan najis para pendosa..
Aku marah karena tak sudi alquds yang agung terusik..
Aku marah karena aku tak berdaya..
Aku hanya bisa mencakar-cakar mukaku..
Aku hanya mampu bergumam lirih sahabatku.. "selamatkan palestina dari kebiadaban israel Ya Alloh,sebagaimana telah kau selamatkan kaum nuh,dari kekejaman firaun"
Maafkan aku sahabatku..
Kau tetap palestina kebanggaanku..

Tidak ada komentar: