Kamis, 27 Desember 2007

korupsi diperangi, mahasiswa didzalimi..

berawal dari sebuah keprihatinan atas kondisi bangsa dan banten yang tidak pernah kunjung baik, ditambah virus korupsi yang sudah menjalar dan menggurita dalam setiap sendi birokrasi, ahirnya memicu tekad kami untuk melakukan sesuatu untuk banten dan bangsa ini.
kenapa harus kejahatan korupsi yang kami perangi? karena bagi kami kejahatan korupsilah sebab dari segala keterpurukan yang dialami bangsa ini. kebodohan, kemiskinan, pengangguran dan maraknya tindakan kejahatan disekitar kita, hanyalah sebuah ekses yang disebabkan oleh kejahatan korupsi, kejahatan korupsilah biang keladi dari penderitaan yang terus menerus menyelimuti rakyat, virus laknat korupsilah yang menyebabkan kesejahteraan terus menerus menjadi sebuah mimpi yang tak pernah kunjung jadi kenyataan, untuk itu kami sepakat akan terus melakukan perlawanan terhadap kejahatan korupsi.
namun sungguh ironis, ketika perang terhadap kejahatan korupsi kami teriakan dengan lantang justeru arogansi dan tindakan represif kekuasaan yang kami dapatkan. dua orang sahabat kami UBAIDILLAH dan JENY harus mendekam dijeruji besi dan mendapatkan perlakuan yang sangat tidak manusiawi dari aparat hanya karena membanting meja dan kursi, sungguh sangat kontras keadaanya dengan para koruptor yang telah merampok uang rakyat, membabat jutaan hektar hutan, mengeruk jutaan kubik pasir laut dan meratakan ratusan gunung untuk memperkaya diri dan rejimnya yang sampai saat ini berkeliaran bebas tak bisa disentuh oleh hukum.
dua sahabat kita memang bukanlah manusia ma'shum yang terpelihara dari kealpaan, namun apa yang dilakukan oleh aparat sungguh sangat tidak sebanding dengan kesalahan yang diperbuatnya. dua rekan kami bukanlah pencuri, bukan pemerkosa, bukan perampok uang rakyat dan bukan pula perusak alam yang harus diperlakukan tidak manusiawi oleh aparat kepolisian.
UBAI dan JENY hanyalah dua orang demonstran yang coba memberikan perlawanan terhadap musuh besar bangsa ini dan bangsa-bangsa didunia yang bernama setan korupsi, tanpa sengaja membanting meja dan kursi, sekali lagi hanya satu buah meja dan kursi! namun karena arogansi dua lembaga hukum POLISI dan KEJATI kini mereka berdua harus tidur tanpa alas, memakai baju pesakitan layaknya pelaku kriminal.
sahabatku...genderang perang sudah ditabuh! teriakan lantang mahasiswa harus terus dikobarkan, kebenaran harus terus disuarakan, meski suara parau kita membentur dinding - dinding kekuasaan, meski gerakan kita harus direspon oleh pentungan, pukulan, tendangan, terror, penjara dan tindaka represif aparat lainya.
sahabatku...saatnya pekik mahasiswa bersatu kita semestakan! dipenjaranya dua rekan kita tak akan pernah mampu menghentikan gerakan dan perlawanan kita, dipenjaranya dua rekan kita bukanlah ahir dari perjuangan melainkan awal dari peperangan kita...
kini saatnya berperang sahabatku...simpan pena dan bukumu! ibu pertiwi menunggu kepalan tangan kita! bukan waktunya berharap kepada aparat! satukan tekad hancurkan KORUPSI LAKNATULLAH! demi indonesia yang bermartabat...
mahasiswa bersatu tak bisa dikalahkan...

Tidak ada komentar: